Senin, 06 Maret 2023

 Hari/ Tanggal                   :  Senin, 6 Maret 2023

Tema 7                               :  Kebersamaan 

Subtema 2                         :  Kebersamaan di Sekolah

Pembelajaran                   :  1 dan 2

 

Bismillah..

Assalamualaikum Anak sholih dan sholihah…

Bagaimana kabarnya hari ini?

Masih semangat kah Nak?

Inshaa Allah masih selalu semangat ya sayang…

Masya Allah… anak-anak hebat Ibu guru!

 

Pada Pembelajaran 1 Tema 7 Subtema 2 Kebersamaan di Sekolah akan mempelajari tentang, memahami isi dongeng, mengaitkan isi dongeng dengan hidup rukun, menemukan isi dongeng, memahami pecahanmerupakan bagian dari keseluruhan, menentukan pecahan setengah, sepertiga, dan seperempat, menyajikan pecahan sepertiga , pecahan seperempat, mengidentifikasi arah gerak kepala, arah gerak tangan, arah gerak kaki, mengoordinasi gerak, melakukan gerak kepala, melakukan gerak tangan dan kaki dengan iringan, dan melakukan koordinasi gerak dengan iringan, memahami perbedaan jenis kelamin di sekolah, mengelompokkan jenis kelamin di sekolah, memahami isi teks dongeng dan mengaitkan isi dongeng dengan kehidupan sehari-hari.. Sebagai catatan tulisan ini hanya sebagai penaduan saja ketika mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Bapak/Ibu guru.


Ayo Mengamati

Upacara Bendera


Setiap hari Senin SDN Nusantara 01 melaksanakan upacara bendera.

Siswa berbaris sesuai kelas masing-masing.

Kelas dua berbaris satu barisan dipimpin seorang siswa.

Siti menjadi pimpinan barisan

Siti dan teman-temannya sangat senang mengikuti upacara bendera.

Seusai kegiatan upacara bendera, ibu guru akan menyampaikan cerita.

Ibu guru akan mendongeng.

Siti dan teman-temannya bergegas masuk kelas.

 

Ayo Berlatih

Simak dan dengarkan dongeng yang akan disampaikan guru!

Ayo, dengarkan cerita fabel “Ikan dan Burung”!

 

Ikan dan Burung

Di sebuah hutan, hiduplah dua binatang yang saling bersahabat. Binatang itu adalah Burung dan Ikan. Keduanya sangat dekat dan selalu saling membantu. Kedekatan keduanya ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu kejadian yang mengubah mereka. Ketika itu, Ikan sedang beristirahat di pinggiran sungai. Ia memandangi biji-bijian di pohon tepat di atasnya.


“Kelihatannya biji-bijian itu enak dimakan,” kata Ikan dalam hati.

 

Ia lalu berusaha meloncat setinggi-tingginya untuk mendapatkannya. Berkali-kali ia meloncat, namun tidak berhasil mencapai biji-bijian itu. Ia hanya bisa memandangi biji-bijian itu. Saat sedang memandangi biji-bijian itu, perhatiannya teralihkan oleh seekor Burung yang berterbangan ke sanakemari.

 

“Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku sayap untuk terbang agar aku bisa meraih biji-bijian itu?“ kata si Ikan dalam hati.

 

Kita tinggalkan si Ikan dan beralih ke Burung. Setelah beterbangan, Burung lalu hinggap di salah satu dahan pohon di pinggir sungai untuk beristirahat. Saat itu ia melihat ke air. Di dasar air sungai itu ia melihat banyak sekali cacing bergeliatan.

 

“Kelihatannya cacing-cacing itu enak dimakan,” Kata Burung dalam hati.

 

Ia lalu berusaha masuk ke dalam air untuk menyelam dan menangkap cacing-cacing itu. Namun, ia tidak berhasil karena ia tidak bisa berenang. Ia hanya bisa memandangi cacing itu dari atas pohon. Saat sedang memandangi cacing-cacing di dalam air, perhatiannya teralihkan pada Ikan yang sedang berenang di dalam air.

 

“Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku ekor dan sirip untuk berenang agar aku bisa meraih cacing-cacing dalam air itu?” kata si Burung dalam hati.

 

Akhirnya Ikan dan Burung saling tahu kesulitan masing-masing. Berkalikali si Ikan melihat Burung menyelam ke air untuk mendapatkan cacing. 

 

Demikian pun si Burung berkali-kali melihat Ikan meloncat-loncat untuk mendapatkan biji-bijian. Lalu mereka berkenalan.

 

“Hei Ikan, apakah kau menginginkan biji-bijian ini?” kata Burung.

 

“Benar, tetapi aku tidak punya sayap sepertimu sehingga tidak bisa terbang mendapatkan biji-bijian itu,” jawab si Ikan.

 

“Aku juga menginginkan cacing di dasar sungai, tetapi aku tidak punya sirip sepertimu sehingga tidak bisa mendapatkan cacing-cacing itu,” balas si Burung.

 

“Bagaimana jika kau membantuku mengambil biji-bijian itu dan aku akan membantumu mendapatkan cacing-cacing di dasar sungai,” ajak si Ikan.

 

“Wow ide bagus, aku setuju,” sahut si Burung.

 

Akhirnya, Ikan dan Burung menjadi sahabat dan saling membantu.

 

Simak video Dongeng Ikan dan Burung berikut ini.

 

Ayo Bercerita

Ayo, ceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan guru!

Ikan dan Burung

Di sebuah hutan burung dan ikan yang bersahabat dekat. Kedekatan keduanya melalui suatu kejadian yang mengubah mereka.

 

Waktu beristirahat di pinggiran sungai ikan berusaha mendapatkan biji-bijian, namun tidak berhasil. Ia hanya bisa memandangi biji-bijian itu.

 

Perhatiannya teralihkan oleh seekor burung yang sedang terbang. Dalam hati ikan mengatakan mengapa Tuhan tidak memberinya sayap untuk terbang agar bisa meraih biji-bijian itu.

 

Setelah beterbangan, burung hinggap di dahan pohon untuk beristirahat. Ia melihat banyak sekali cacing bergeliatan di dalam air. Burung berusaha masuk ke dalam air untuk menyelam, namun tidak berhasil karena ia tidak bisa berenang.

 

Ia hanya bisa memandangi cacing itu dari atas pohon. Perhatiannya teralihkan pada ikan. Dalam hati burung mengatajkan mengapa Tuhan tidak memberinya ekor dan sirip untuk berenang.

 

Akhirnya ikan dan burung saling tahu kesulitan masing-masing. Lalu mereka berkenalan. Ikan menginginkan biji-bijian, namun tidak bisa bisa terbang. Burung menginginkan cacing, namun ia tidak bisa berenang.

 

Akhirnya burung membantu ikan mengambil biji-bijian dan ikan membantu burung mendapatkan cacing-cacing. Merekapun akhirnya menjadi sahabat dan saling membantu.

 

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Siapakah tokoh dongeng yang disampaikan guru?

Jawab: Ikan dan Burung

2. Di manakah tempat dari cerita tersebut?

Jawab: Di pinggiran sungai

3. Di manakah tempat hidup Cacing yang akan di makan oleh burung?

Jawab: Di dasar sungai

4. Burung ingin membantu Ikan dengan cara …

Jawab: mengambil biji-bijian

5. Ikan ingin membantu Burung dengan cara …

Jawab: menangkap cacing dasar sungai

6. Setelah Ikan dan Burung berkenalan, maka mereka …

Jawab: menjadi sahabat dan saling membantu

 

Ayo Berdiskusi

Ayo diskusikan tentang sikap hidup rukun di kelas! Tuliskan hasil diskusimu!

 

Sikap hidup rukun di kelas

Sikap hidup rukun di kelas adalah menghormati, bekerja sama, gotong-royong dengan teman walaupun memiliki perbedaan karakteristik individu.

Tuliskan contoh sikap hidup rukun di kelas!

Contoh sikap hidup rukun di dalam kelas antara lain:

1.       Menolong teman yang sakit

2.       Menjalankan piket kelas

3.       Melaksanakan upacara dengan tertib

4.       Saling menghargai dan menyayangi

5.       Bertutur kata yang sopan

6.       Makan bersama dan berbagi makanan

7.       Tidak memilih-milih teman

8.       Tidak mengejek teman

9.       Belajar bersama

10.   Meminjamkan alat tulis kepada teman

Membuat Kartu Pecahan

Siti dan teman-teman diberi tugas membuat kartu pecahan.

Masing-masing siswa membuat tiga kartu pecahan.;

Siti membuat pecahan setengah, sepertiga, dan seperempat.

 

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Perhatikan kumpulan gambar bangun berikut!  

Jawab: Banyak bangun di atas adalah 2

 


Bangun warna biru dapat dinyatakan dengan pecahan  1/2

 

2. Perhatikan kumpulangambar bangun berikut!

Jawab: Banyak bangun di atas adalah  3

 

Bangun warna biru dapat dinyatakan dengan pecahan  1/3

 


3. Perhatikan kumpulan gambar bangun berikut!

Jawab: Banyak bangun  tersebut adalah  4


Bangun warna biru dapat dinyatakan pecahan 1/4

 


Ayo Berlatih

Pilihlah pecahan berikut sesuai gambarnya dengan memberi tanda centang (√)!



Ibu Guru sering menceritakan berbagai dongeng hewan.

Banyak hikmah atau contoh perbuatan baik dari dongeng.

Mereka dapat hidup rukun dan menjaga kebersamaan.

Ibu Guru hari ini mengajarkan tari gerakan kijang.

 

Lakukan gerakan kepala, tangan, dan kaki seperti seperti gambar di atas! Siswa dapat merangkai urutan gerak kijang atau menambah gerakangerakan lain yang sesuai gerakan kijang

 

Gerakan Dasar Tari Kijang


Ayo Berlatih

Berikut ini adalah nama-nama teman Siti. Coba kamu bentuk kelompok sesuai dengan jenis kelaminnya!


Kelompokkan teman-temanmu berdasarkan jenis kelamin! 

Setelah melakukan kegiatan olahraga, Siti dan teman-temannya membaca dongeng di buku mereka.

 

Kiki dan Kiku

 

Ada dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit.

 

“Selamat pagi, Matahari yang baik,” sapa Kiki ramah.

 

“Selamat pagi juga, Kiki! Ho ho ho, pagi ini lagi-lagi kau bangun lebih pagi dariku,” sahut Matahari.

 

Matahari dan Kiki hampir setiap hari mengobrol. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kiku sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit. Kiki jengkel dengan kemalasan Kiku. Karena ia tak bisa membereskan tempat tidurnya pada pagi hari.

 

Kiki mencari akal agar Kiku tidak malas bangun pagi lagi.

 

“Kiku, pernahkah engkau makan cacing?” tanya Kiki pada suatu hari.

 

“Belum, bagaimana rasanya?” Kiku merasa tertarik.

 

“Belum pernah makan cacing?

 

Kalau begitu, jangan sebut dirimu burung. Setiap burung sejati pasti pernah makan cacing setiap pagi,” kata Kiki sambil menepuk dada.

 

“Kalau begitu aku akan mencari cacing,” kata Kiku penasaran.

 

“Kau akan cari cacing di mana?” ejek Kiki.

 

“Aku? Aku tidak tahu,” sahut Kiku malu.

 

“Aku mau memberitahu. Asal kau mau bangun pagipagi besok,” ujar Kiki.

 

“Baiklah!” kata Kiku.

 

Esok harinya, seperti biasa Kiki bangun sebelum matahari terbit. Ia bersusah payah membangunkan Kiku. Karena Kiku masih mengantuk, Kiku sering menutup matanya.

 

“Lihat, Kiku! Bu Ayam sedang mengaisngais tanah. Cacingnya banyak sekali! Tidakkah engkau ingin memakannya?” tanya Kiki. Seketika itu Kiku yang berjalan sambil terkantuk-kantuk, membuka matanya.

 

Petok... petook! Ayo, Kiki, ajak temanmu sarapan bersama,” ajak Bu Ayam. Mereka pun sarapan pagi dengan gembira.

 

“Kiki, aku sudah makan cacing. Jadi aku adalah burung sejati,” kata Kiku.

 

“Tapi burung sejati pun selalu bangun sebelum matahari terbit,” kata Kiki.

 

"Aku akan membiasakan bangun pagi mulai sekarang. Karena ternyata bangun pagi itu menyenangkan. Aku merasa badanku sangat sehat,” kata Kiku.

 

“Mulai sekarang kita bisa berolahraga pagi,” kata Kiki. “Tentu!”

 

“Kalau begitu mari kita terbang.

 

Satu, dua, tiga!” seru Kiki. Kedua burung itu melesat ke udara. Mereka terbang dengan riang di antara dahan-dahan pohon.

 

Ayo Berlatih

Berdasarkan dongeng di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

 

1. Siapakah yang sering bangun pagi?

Jawab: Kiki

2. Siapakah yang malas bangun pagi?

Jawab: Kiku

3. Apa yang dilakukan Kiki ketika bangun pagi?

Jawab: Berolahraga

4. Apa akibat dari tidak bangun pagi?

Jawab: Badan sakit

5. Sebutkan manfaat dari bangun pagi!

Jawab: Badan sehat

6. Bagaimana sikap Ayam terhadap Kiki dan Kiku dalam mencari makan?

Jawab: Bersahabat, mereka mencari makan bersama

 

Ayo Berdiskusi

Diskusikan dengan temanmu tentang sikapmu terhadap teman yang berlainan jenis kelamin di sekolah ketika bermain atau berolahraga! 

Sikap kita seharusnya menghormati dan menghargai kepada teman yang memiliki perbedaan jenis kelamin.

Diskusikan pula bagaimana sikap Ayam terhadap Kiki dan Kiku dalam dongeng di atas!

Pada cerita di atas ayam bersikan bersahabat dan mau mencari makan bersama dengan burung

 

 

Alhamdulillah untuk pertemuan hari ini kalian telah mengikutinya dengan baik.

Apakah anak-anak bahagia belajar hari ini? (refleksi)

Apakah anak-anak nyaman belajar hari ini?

Apa yang telah kalian pelajari hari ini? (Review)

Terimakasih atas kerjasamanya hari ini dalam pembelajaran. Tetap menjadi anak yang baik.

Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan berdoa.

Ibu guru akhiri, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar