Hari/ tanggal :
Selasa/ 10 Maret 2020
Kelas :
2
Tema/ Subtema/Pembelajaran : 7 (Kebersamaan) / 2 (Kebesamaan di sekolah)/
2
Alat peraga :
RINGKASAN
MATERI
1.
PKn
Aturan dan tata tertib di permainan
Para siswa memperoleh
ilmu dari guru. Semua murid menggunakan faasilitas yang sama. Murid laki laki
dan perempuan memiliki hak yang sama. Mereka semua bermain bersama tanpa
membeda – bedakan suku, budaya dan daerah asal. Berikut adalah tata tertib atau
aturan saat di tempat bemain:
a.
Bermain dengan rukun
b.
Tidak memilih milih teman.
c.
Tidak bermain curang.
d.
Tidak melarang teman ikut bermain.
2.
Bahasa Indonesia
Kiki dan Kiku
Ada dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka
bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda.
Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di
dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi
pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari
terbit.
“Selamat pagi, Matahari yang baik,” sapa Kiki ramah. “Selamat pagi
juga, Kiki! Ho ho ho, pagi ini lagi-lagi kau bangun lebih pagi dariku,”
sahut Matahari. Matahari dan Kiki hampir setiap hari mengobrol. Kalau Kiki
rajin bangun pagi, Kiku sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari
belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga,
Kiku sering sakit. Kiki jengkel dengan kemalasan Kiku. Karena ia tak bisa
membereskan tempat tidurnya pada pagi hari. Kiki mencari akal agar Kiku
tidak malas bangun
pagi lagi. “Kiku, pernahkah engkau makan cacing?” Tanya Kiki pada
suatu hari. “Belum, bagaimana
rasanya?” Kiku merasa tertarik. “Belum pernah makan cacing? Kalau begitu, jangan
sebut dirimu burung. Setiap burung sejati pasti pernah makan cacing setiap
pagi,” kata Kiki sambil menepuk dada. “Kalau begitu aku akan mencari
cacing,” kata Kiku penasaran.
“Kau akan cari cacing di mana?” ejek Kiki. “Aku? Aku tidak tahu,”
sahut Kiku malu. “Aku
mau memberitahu. Asal kau mau bangun pagi-pagi besok,” ujar Kiki.
“Baiklah!” kata Kiku.
Esok harinya, seperti biasa Kiki bangun sebelum matahari terbit. Ia
bersusah payah membangunkan Kiku. Karena Kiku masih mengantuk, Kiku sering
menutup matanya. “Lihat, Kiku! Bu Ayam sedang mengaisngais tanah. Cacingnya
banyak sekali! Tidakkah engkau ingin memakannya?” Tanya Kiki. Seketika itu
Kiku yang berjalan sambil terkantuk-kantuk, membuka matanya. “Petok... petook!
Ayo, Kiki, ajak temanmu sarapan bersama,” ajak Bu Ayam. Mereka pun sarapan
pagi dengan gembira. “Kiki, aku sudah makan cacing. Jadi aku adalah burung
sejati,” kata Kiku. “Tapi burung sejati pun selalu bangun sebelum matahari
terbit,” kata Kiki. "Aku akan membiasakan bangun pagi mulai sekarang.
Karena ternyata bangun pagi itu menyenangkan. Aku merasa badanku sangat sehat,”
kata Kiku. “Mulai sekarang kita bisa berolahraga pagi,” kata Kiki.“Tentu!”
“Kalau begitu mari kita terbang. Satu, dua, tiga!” seru Kiki. Kedua burung
itu melesat ke udara. Mereka terbang dengan riang di antara dahan-dahan
pohon.
|
Contoh soal
1. Siapakah yang sering bangun pagi?
2. Siapakah yang malas bangun pagi?
3. Apa yang dilakukan Kiki ketika bangun
pagi?
4. Apa akibat dari tidak bangun pagi?
5. Sebutkan manfaat dari bangun pagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar